
Mengkritisi Bahasa Politik dalam Prespektif Speech Acts John Langshaw Austin
Bahasa politik tidak pernah mengatakan sesuatu yang sebenarnya, tetapi selalu ada sesuatu di balik yang dikatakan
Bahasa politik tidak pernah mengatakan sesuatu yang sebenarnya, tetapi selalu ada sesuatu di balik yang dikatakan
Menurut Ryle kekeliruan pokok yang sering terjadi dalam filsafat adalah apa yang disebutnya sebagai category-mistake
Tuhan didekati sebagai yang mungkin, yang terlibat dengan hidup kita, berbeda dengan Tuhan yang dilihat secara metafisik
Ketika bahasa hanya digunakan sebagai sarana propaganda tanpa memperhatikan hal yang esensial, maka bahasa akan kehilangan makna dan hakikatnya.
Pendasaran yang digunakan oleh Sartre adalah sebagaimana ungkapan masyhur “Existence comes before essence” yang dilekatkan pada manusia. Eksistensi mencakup makna “keberadaan” sehingga pertanyaan padanya adalah “adakah (sesuatu) itu?” sedangkan esensi memuat makna “keapaan” sehingga pertanyaan berikutnya adalah “apakah itu?”. Melalui ungkapan “eksistensi mendahului esensi” ini, Sartre secara tegas membalik paradigma filsafat tradisional yang dianggapnya gagal menempatkan manusia pada kesadarannya.
Alienasi secara ekonomi terjadi manakala hubungan produksi berjalan berdasarkan kepemilikan pribadi oleh kelas borjuasi, sementara alienasi hasrat terjadi manakala manusia harus menekan atau menunda dorongannya untuk mendapatkan apa yang dihasrati karena tuntutan kerja, rasio, norma, ideologi dan politik