fbpx

Jean-Paul Sartre melewati masa kecil dengan tumbuh bersama karya-karya Gustave Flaubert, Pierre Corneill, serta kisah-kisah dan pandangan satir pada tokoh dari tragedi Julius Caesar hingga ambisi para petualangan kecil di Les Transatlantiques. Sartre kecil hidup dalam dunia narasi tentang para istri yang tidak menginginkan suaminya, para kerabat raja yang haus kekuasaan hingga para putri jenderal yang menguasai strategi peperangan namun tidak pernah hadir dalam penataan pasukan. Di dalam karya sastra, Sartre mencoba memaknai kehidupannya, membandingkan kisah dalam buku dengan kesehariannya sebagai seorang yatim dari keluar dengan norma kelas menengah Perancis.

Saat berhadapan dengan buku, Sartre menenggelamkan diri dalam kenyataan plural yang harus ia mengerti secara bersamaan. Sebagai pembaca, Sartre mengetahui sesuatu bukan hanya dalam dimensi subjek sebagai subjek yang “mengetahui” dan “diberitahu” saja, melainkan juga sebagai subjek yang mengalami sedemikian rupa hingga terlibat dalam kebingungan yang dibawa oleh detail narasi dan penokohan karya sastra. Semakin kompleks suatu cerita justru semakin membuatnya tidak dapat lepas dari ikatan buku tersebut. Ikatan sekaligus dorongan yang membuat Sartre kecil bercita-cita menjadi penulis seperti sebagaimana ia dikenal sekarang.

Keterpautan Sartre dengan buku merupakan ambiguitas yang kerap kali mengikat manusia dengan teks, di mana terdapat hubungan pengetahuan yang absurd dan terus bergerak. Pengertian menyusut dan berkembang. Sebagaimana digambarkan oleh Derrida melalui teori dekonstruksi, di mana tiap identifikasi kontradiksi–dalam bahasa dan teks misalnya–melahirkan kesadaran baru dalam bentuk ideologi, Pada titik ambiguitas Sartre, ada sukacita yang tidak dapat ditinggalkan yaitu ketika ia mengetahui bahwa suatu teks melahirkan kesadaran baru atas pengetahuan yang dimengerti dan tidak dimengerti dalam satu waktu yang sama. Satu ambiguitas yang mengikat baik Sartre kecil serta semua pembaca untuk tetap setia kepada buku dan karya sastra.

Pendiri LSF Discourse dan saat ini menjadi penasihat lembaga. Pimpinan Redaksi lsfdiscourse.org dan penerbit Discourse Book. Mengajar di Universitas Bina Nusantara Malang.

Berikan komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Skip to content