fbpx

Bertetangga: Harmonisasi kehendak berkuasa

Perilaku saling kuasa-menguasai ini berdasarkan pada konsep homo homini lupus pada konsep ini manusia merupakan serigala bagi manusia lainnya.
Gossip karya J.W. Waterhouse
Gossip karya J.W. Waterhouse

Lingkungan tempat tinggal kita adalah lingkungan yang memiliki pengaruh besar bagi kehidupan kita. Tidak terbatas pada letak geografis yang beragam dan didasarkan pada keberagaman budaya yang ada, manusia akan hidup dengan manusia lainnya yang akhirnya menjadi tetangga. Jika kita merujuk pengertian tetangga pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang disebut sebagai tetangga adalah seseorang yang memiliki rumah dan tinggal bersebelahan dengan rumah kita. Namun, definisi tersebut belum dapat secara rinci seperti apa tetangga yang sebenarnya dan permasalahan apa yang dapat ditimbulkan dari bertetangga. Manusia disebut juga sebagai Homo Socius yang berarti makhluk sosial. Kehidupan manusia tidak akan pernah terlepas dari dinamika sosial yang ada. Sekuat apapun manusia mencoba untuk melepaskan diri dari kehidupan sosialnya, ia tetap akan terlibat di dalam tatanan sosial masyarakat. Manusia hanya dapat melakukan reduksi atas keterlibatannya di dalam tatanan sosial masyarakat, ia tidak dapat sepenuhnya menarik diri dari lingkungannya. Manusia dapat dikatakan sebagai manusia ketika ia dapat dibedakan oleh berbagai macam entitas yang ada di alam semesta ini. Lingkungan sosial membantu manusia untuk mengidentifikasi seseorang dan menyatakan bahwa ia eksis, sebagai individu kita membutuhkan kelompok masyarakat atau manusia lainnya agar kita dapat dikatakan eksis atau ada. Apabila kita melepas keseluruhan atribut yang melekat pada diri kita, hal tersebut tidak akan membuat kita kehilangan jati diri kita sebagai manusia. Kelompok masyarakat tidak akan melakukan upaya untuk menghilangkan keberadaan kita, namun ia akan cenderung menyangkal keberadaan kita apabila sebagai manusia kita tidak dapat menjalankan apa yang semestinya manusia lakukan. 

Bertetangga adalah salah satu cara kita untuk eksis dalam lingkungan sosial, kehidupan yang penuh dengan dinamika membawa kita kepada permasalah-permasalah partikular dalam bertetangga. Motif seseorang untuk bertetangga bisa bermacam-macam, namun terdapat motif utama seseorang dalam menjalin hubungan sosial dengan tetangganya, yaitu: kehendak untuk berkuasa. Sebelum kita membahas lebih lanjut bagaimana implikasinya pada hubungan antar tetangga. Kita terlebih dahulu perlu memahami bagaimana konsep dari kehendak untuk berkuasa yang menjadi salah satu pandangan filosofis dari Nietzsche. 

Nietzsche: Kehendak untuk berkuasa

Apabila kita memperhatikan pandangan Nietzsche tentang manusia di dalam buku The Will to Power dan beberapa konsep kehendak berkuasanya yang tersebar secara tidak teratur di dalam buku yang ditulis oleh Nietzsche, kita akan menemukan bahwa Nietzsche melihat manusia dari sudut pandang natural. Sehingga pemikiran Nietzsche dalam kehendak untuk berkuasa merupakan pola pemikiran yang cenderung naturalistik dan menganalisis manusia dari segi inting alamiah yang mereka miliki sejak lahir. Sehingga manusia sebagai makhluk sosial adalah mirip dengan hewan dan makhluk hidup lainnya apabila ditinjau dari insting yang mereka miliki. Kehendak yang manusia miliki pada dasarnya merupakan abstraksi dari kehendak untuk berkuasa. Keterbatasan manusia sebagai makhluk hidup akhirnya membuat berbagai macam hal yang mampu untuk dikuasainya harus tunduk pada dirinya sebagai entitas penguasa dan dominasi tersebut akan membentuk pandangan monistik bahwa keseluruhan aktivitas yang dilakukan merupakan kehendak untuk berkuasa. Ini merupakan unsur paling dalam dari manusia yang kemudian menentukan berbagai macam langkah yang diambil manusia dalam menjalankan kehidupannya. Dorongan manusia untuk berkuasa mustahil untuk dimusnahkan dan ini merupakan titik tolak perilaku manusia. Realitas merupakan segala sesuatu tentang kehendak berkuasa dalam bentuk dirinya sendiri atau dalam bentuk lainnya yang terdapat pada kesadaran manusia dan ketidaksadaran manusia. 

Permasalahan kehendak berkuasa merupakan permasalahan manusia modern, terdapat berbagai macam pandangan hidup yang menyangkal adanya kehendak berkuasa. Pembentukan yang terjadi akibat dari kehendak untuk berkuasa akan menciptakan motif sosial yang membawa manusia pada permasalahan komprehensif. Interpretasi manusia dan subjektivitas adalah dua hal yang lahir dari kehendak berkuasa, dua hal tersebut membawa manusia untuk memahami alam semesta dari yang tadinya merupakan suatu ruang hampa yang tidak memiliki makna, kemudian manusia dengan seluruh kemampuan yang dimilikinya dan menjadi subjek untuk menempatkan berbagai macam komponen yang terdapat di dunia. Tidak hanya sebatas pada komponen, dengan pengaruh dua hal tersebut manusia dapat menempatkan dirinya sesuai dengan posisi yang diinginkan. Sehingga adanya pemahaman kausalitas merupakan hasil dari kemampuan manusia untuk melakukan penafsiran dan subjektifitas dari manusia itu sendiri.    

Harmonisasi dalam bertetangga

Kehidupan manusia yang tidak pernah lepas dari pengaruh lingkungan sekitar dan manusia-manusia lainnya memberikan setiap individu berbagai macam konsep tentang bertetangga dan ia membentuk suatu pola pemikiran yang berbeda-beda. Pemikiran manusia tentang konsep bertetangga yang akan berbeda pada setiap individu dapat membentuk suatu kehendak yang implisit dalam setiap kegiatan yang dilakukan pada lingkup sosial. Manusia yang memiliki naluri untuk mendominasi orang lain dan segala objek yang perlu untuk dikuasai akhirnya mendorong kehendak berkuasa yang telah dideskripsikan oleh Nietzsche berkembang dengan cepat dan laten. Kehendak itu mendorong manusia untuk mengamankan perilakunya di lingkungan masyarakat agar ia tidak mendapatkan suatu penolakan atau mengecilkan potensi untuk ditolak.

Kehendak untuk berkuasa tersebut tidak dapat dirasakan secara langsung oleh tetangga kita atau manusia yang melakukan interaksi terhadap kita. Apabila seorang individu yang memiliki kecenderungan tertutup, ia tidak akan mudah untuk melakukan upaya membuka diri sehingga identifikasi kehendak berkuasa akan sulit dilakukan. Kehendak berkuasa pada individu yang cenderung menyendiri tidak akan memiliki pengaruh luas dibandingkan dengan individu yang aktif dalam bersosialisasi. Salah satu ilustrasi yang dapat kita lihat adalah:

“Pak Budi adalah seorang yang begitu disegani oleh tetangga di tempat ia tinggal, suatu ketika ia hendak menyalakan musik yang cukup keras di pagi hari dengan pengeras suara yang ia miliki. Suara yang cukup berisik tersebut dapat mengganggu tetangga dan orang yang sedang beraktivitas di pagi hari, namun akibat Pak Budi yang disegani oleh tetangganya, ia (Pak Budi) tidak mendapatkan teguran dan musik tersebut masih terdengar hingga siang hari.”

Melalui ilustrasi di atas dapat kita lihat bahwa perilaku dominasi suatu individu dan kehendak berkuasa dari seorang individu dapat terlihat cukup jelas ketika ia aktif dalam lingkungan sosialnya. Motif yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan dominasi dalam bertetangga sangat beragam dan  tidak terbatas pada suatu aktivitas yang dapat dapat mengganggu seseorang, namun dapat juga berupa kegiatan yang memiliki maksud tertentu untuk mendapatkan dukungan bagi dirinya agar apa yang ingin ia capai dapat terwujud. Perilaku saling kuasa-menguasai ini berdasarkan pada konsep homo homini lupus pada konsep ini manusia merupakan serigala bagi manusia lainnya. Sehingga upaya untuk menjaga siklus untuk berkuasa dan dominasi suatu kelompok yang dilakukan oleh individu tertentu masih terus terjadi dan dalam hal ini tindakan yang terbatas bagi seseorang dapat terjadi apabila kehendak berkuasa tersebut masih diupayakan agar terlihat harmonis sebagai bentuk toleransi dalam bertetangga. 

Referensi

Bertens, K, Johanis Ohoitimur, Mikhael Dua. 2018. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Kanisius;

Freud, Sigmund. 2020. Civilization and Its Discontents. Yogyakarta: Immortal Publishing dan Octopus;

Angga Pratama

Seorang Materialis dan mengidolakan Friedrich Engels. Kucing adalah hewan peliharaan yang paling disukai, batagor dan siomay menjadi makanan favorit. Belum berpikir mencintai seseorang untuk hari ini, mungkin akan mencintai di hari jumat atau senin.

Berikan komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Skip to content