Zillah Eisenstein, seorang Profesor Emerita dari University of Ithaca College mengedepankan permasalahan gender dalam isu peperangan dan politik. Dalam buku ia melihat bahwa elemen-elemen fasistik telah menjadi senjata untuk mereduksi kehidupan perempuan yang bersifat plural, dan sayangnya pluralitas tersebut yang menjadi bahan bakar utamanya. Politik telah memutar balikkan fakta dan sekaligus kehidupan perempuan dan kaum feminis dalam balutan retorika atas hak.
Sexual Decoys – Zillah Eisenstein
Zillah Eisenstein, seorang Profesor Emerita dari University of Ithaca College mengedepankan permasalahan gender dalam isu peperangan dan politik. Dalam buku ia melihat bahwa elemen-elemen fasistik telah menjadi senjata untuk mereduksi kehidupan perempuan yang bersifat plural, dan sayangnya pluralitas tersebut yang menjadi bahan bakar utamanya. Politik telah memutar balikkan fakta dan sekaligus kehidupan perempuan dan kaum…
Ditulis oleh
dalam

Baca Juga

Agonisme Chantal Mouffe dan Tantangan Demokrasi di Indonesia
Chantal Mouffe kerap dibaca sebagai antitesis Jürgen Habermas, terutama karena kritiknya terhadap konsensus rasional yang diyakini Habermas sebagai fondasi deliberasi…

Jadi Berapa Besar Kapital Seksualmu?
Metafora kapital seksual digunakan untuk menjelaskan bagaimana individu dalam masyarakat neoliberal mendapatkan keuntungan dari subjektivitas seksualnya (termasuk di dalamnya adalah…

Filsafat Sains Kant
Immanuel Kant, yang dianggap sebagai filsuf sains, membagi sains menjadi historis atau rasional, dan mengakuinya sebagai sistem kognitif yang terorganisir.

Pergeseran Epistemologis: Dari Eksistensialis ke Strukturalis
Bergesernya paradigma subjektivisme terhadap strukturalisme, tidak hanya sebagai implikasi filosofis. Namun sekaligus menjadi ‘revolusi epistemologis’ yang menempatkan subjek tidak lagi…

Ingatan Netizen: Ketika Nostalgia Menjadi Bentuk Pengetahuan
Di tengah derasnya arus digital yang mengabadikan setiap fragmen hidup, kemampuan untuk mengingat dengan sadar adalah bentuk paling halus dari…

Imajinasi Kita Diproduksi oleh Mesin
Dunia digital dipenuhi hasil ciptaan yang tampak kreatif, namun lahir tanpa pengalaman, tanpa pergulatan batin, tanpa tubuh yang merasakan.
