Begitu banyak paham teologis yang meyakini bahwa adanya kodrat/esensi terlebih dahulu bukan berarti manusia kehilangan kehendak subjektif dan kebebasannya.
Alasan mengapa filsuf eksistensialis menolak reduksi fenomenologis Husserl, karena tindakan itu membuat hubungan mendasar pada dunia menjadi teoretis, dan
Teks memiliki keterarahan dalam dirinya sendiri selepas ia dilahirkan oleh penulis. Sebagaimana pandangan fenomenologi mengenai keterlemparan manusia dan historisitas,