Filsafat Stoikisme dan Band Rumahsakit 

Potongan Sound of Music

Rumahsakit merupakan sebuah grup musik beraliran pop yang berdiri pada tahun 1994 di Jakarta. Grup musik yang lahir dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Era 1990 an bersamaan dengan jebolan – jebolan grup musik IKJ lainnya seperti The Upstairs, The Adams, Clubeighties, hingga Naif. Salah satu lagu dari Rumahsakit yang populer akhir – akhir ini berjudul Apa Yang Tak Bisa. Melodi lagu yang easy listening namun terkandung lirik yang mengandung makna filsafat stoikisme. Sebagaimana yang kita ketahui filsafat stoikisme mengajarkan kita tentang cara mendapatkan kepuasan atau kebahagiaan hidup dengan pegangan kendali ada pada diri sendiri (internal) dan tidak terpengaruh oleh hal – hal yang ada di luar diri (eksternal). Stoikisme mengamini keberadaan logos (Tuhan atau Sang Ilahi) yang menguasai segala sesuatu baik fenomena dan keberadaan di muka bumi. Berikut potongan demi potongan lirik lagu Apa Yang Tak Bisa dari Rumahsakit:

Kala semua doa telah terbaca
Namun tak berbuah sempurna
Kala semua cara telah kau coba
Namun tak kunjung tiba Bahagia
Lepaskanlah
Dan tetap percaya

Lirik di atas mengandung makna keinginan seseorang yang tak tercapai dan tidak ada yang bisa seseorang lakukan selain menerima dan menghadapi segala sesuatu yang telah diatur oleh logos (Tuhan). Seperti yang telah disampaikan oleh Epictetus, bagaimana reaksi kita dalam menghadapi sebuah peristiwa dengan cara menerima dan menghadapinya dengan bijak (wisdom). Pesan ini sangat relevan dalam kehidupan kita sehari – hari bagaimana reaksi kita saat ekspektasi yang tidak selalu sama dengan realita yang harus kita hadapi entah emosi, sedih, kecewa, berpaling, menyerahkan diri, dan marah. Yang masalah bukan apa yang terjadi namun reaksi kita saat menghadapi realita tersebut. 

Apa yang tak bisa
Kau raih walau kau telah berupaya
Itu hanya tanda
Kau tak membutuhkannya
Apa yang tak bisa
Kau miliki meski kau telah temui
Itu hanya tanda
Kau lebih baik tanpanya

Lirik yang ada pada bagian reff lagu ini seolah-olah menampar dengan cara menepuk pundak kita dan menjelaskan bahwa kenyataan hidup tidak semua harus berjalan sesuai dengan kemauan kita. Diksi Kau tak membutuhkannya dan Kau lebih baik tanpanya merupakan sebuah nasihat yang termasuk dalam ajaran filsafat Stoikisme. Filsafat Stoisisme menjadi relevan di dalam lagu ini dan merupakan aspek penting untuk mencapai titik kebahagiaan manusia serta meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi tak luput dari Tuhan.

Amay Djibran

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Berikan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.