Perkembangan industri telah membawa perubahan signifikan pada gaya hidup masyarakat. Segala sesuatu mulai dari menyiapkan makanan, meminjam uang, hingga akomodasi umum, antara lain, dapat dilakukan secara instan. Meskipun kenyamanan dan kemudahan diberikan oleh kemajuan teknologi, banyak orang merasa kehilangan makna dan keaslian dalam hidup mereka. Fenomena ini ditandai dengan peningkatan kasus depresi di banyak negara maju. Selain depresi, angka bunuh diri juga meningkat pesat, dengan jumlah kasus bunuh diri mencapai 971 pada Oktober 2023. Bukti tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sedang mengalami fenomena sosial dimana masyarakat tidak lagi memandang kehidupan sebagai sesuatu yang asli dan bermakna. Artikel ini mengkaji gagasan filsuf eksistensialis abad ke-19 Søren Kierkegaard dan membahas konsep kehidupan otentik dalam konteks era industri modern..
Pendalaman Konsep Otentisitas bersama Kierkegaard
Søren Kierkegaard, seorang filsuf Denmark yang hidup pada abad ke-19, menyoroti ketidakotentikan hidup manusia dalam masyarakat yang semakin terindustrialisasi. Ia mengeksplorasi konsep kehidupan yang otentik melalui konsep ketertarikan dan tanggung jawab individu terhadap diri mereka sendiri. Baginya, otentisitas hidup terletak pada kesadaran akan kebebasan dan pilihan yang dibuat oleh individu.
Kierkegaard menawarkan dua bentuk hidup yang bertentangan: hidup estetis dan hidup etis. Hidup estetis ditandai oleh pencarian kenikmatan instan dan penghindaran tanggung jawab, sedangkan hidup etis melibatkan kesadaran akan tanggung jawab dan kewajiban moral terhadap diri sendiri dan orang lain. Pemikiran Kierkegaard menggugah kita untuk mempertanyakan nilai-nilai yang mendasari keputusan hidup kita di tengah dinamika era industri.
Tantangan Kontemporer terhadap Otentisitas
Dalam konteks dunia modern, tantangan terhadap otentisitas hidup semakin kompleks. Globalisasi, teknologi, dan tekanan sosial menambah lapisan kesulitan dalam menjalani hidup yang autentik. Sebagai contoh, era media sosial membawa dampak besar terhadap cara kita memandang diri sendiri dan orang lain. Ketidakpuasan diri, perbandingan sosial, dan tekanan untuk mencapai standar yang tidak realistis seringkali merusak kesehatan mental dan menyebabkan kehilangan jati diri.
Krisis lingkungan juga menjadi tantangan serius yang menuntut refleksi mendalam tentang cara hidup manusia. Penyalahgunaan sumber daya alam, polusi, dan perubahan iklim menjadi dampak nyata dari kehidupan modern yang kurang otentik. Mencari solusi yang sesuai dengan nilai-nilai otentisitas dalam konteks ini menjadi imperatif untuk kelangsungan hidup planet ini.
Contoh Peristiwa Kontemporer: Gerakan Lingkungan dan Kesehatan Mental
Contoh konkret dari peristiwa dunia nyata yang mencerminkan pencarian otentisitas dalam era industri adalah gerakan lingkungan dan meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan mental.
- Gerakan Lingkungan: Greta Thunberg, seorang aktivis lingkungan muda, menjadi simbol perlawanan terhadap degradasi lingkungan akibat industrialisasi yang tidak terkendali. Tindakan individu seperti Greta mencerminkan keinginan untuk hidup secara otentik dengan mengambil tanggung jawab terhadap masa depan bumi.
- Kesehatan Mental: Lonjakan kasus gangguan kesehatan mental, terutama di kalangan generasi muda, menunjukkan bahwa banyak orang mencari arti dan keseimbangan dalam kehidupan modern yang penuh tekanan. Meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya kesehatan mental menegaskan perlunya menjalani hidup yang otentik, memprioritaskan keseimbangan emosional dan psikologis.
Pencarian otentisitas hidup di era industri, bersama Kierkegaard sebagai panduan filosofis, mengajak kita untuk merenung tentang nilai-nilai yang mendasari keputusan hidup kita. Konsep otentisitas tidak hanya relevan pada zamannya, tetapi juga menjadi relevan dalam konteks kontemporer yang penuh dengan tantangan dan dinamika. Melalui pemahaman terhadap konsep ini, diharapkan kita dapat menjalani hidup dengan lebih sadar, bertanggung jawab, dan bermakna dalam menghadapi kompleksitas dunia modern yang terus berkembang.