Kesadaran adalah awareness individual terhadap pikiran diri sendiri yang unik, kenangan, perasaan, sensasi-sensasi, dan citra lingkungan. Secara esensial, kesadaran adalah awareness Anda mengenai diri dan dunia sekitar. Awareness ini bersifat subjektif dan unik bagi Anda. Jika Anda bisa mendeskripsikan sesuatu yang Anda alami dalam kata-kata, maka hal itu adalah bagian dari kesadaran Anda. Pengalaman kesadaran secara konstan akan berganti dan berubah. Contohnya, dalam satu momen kita bisa berfokus membaca artikel ini.
Kesadaran Anda kemudian bisa mengganti memori kepada percakapan beberapa waktu sebelumnya bersama seorang rekan. Beberapa saat berikutnya mungkin Anda menyadari bangku yang Anda duduki tidak nyaman atau secara mental Anda hendak merencanakan makan malam dan seterusnya. Arus pergantian pikiran ini dapat berangsur angsur secara dramatis dari satu momen ke momen berikutnya namun pengalaman kesadaran yang kita rasakan tentu akan terasa amat halus dan seolah tanpa usaha. Berbagai kondisi kesadaran antara lain:
- Mimpi (dreams)
- Halusinasi
- Hipnosis
- Meditasi
- Tidur
- Kondisi kesadaran yang terinduksi obat-obatan psychoactive
Dua kondisi awareness yang normal adalah keadaan sadar (consciousness) dan tak sadar (unconsciousness). Kendati demikian beberapa macam level kesadaran (consciousness) dapat terjadi disebabkan oleh pengaruh medis atau kondisi mental tertentu yang memecah atau mengubah awareness. Jenis-jenis alter dari kesadaran itu antara lain:
- Koma
- Confusion/kebingungan
- Delirium/mengigau
- Disorientation/kehilangan direksi Indrawi
- Lethargy/ketakberdayaan mental dan fisikal
- Stupor/pingsan
Dokter dan paramedis profesional menggunakan berbagai penilaian untuk mengukur tingkat kesadaran. Mereka menggunakan skor tertentu untuk mencapai diagnosis dan perawatan yang tepat.
Fungsi Kesadaran
Kesadaran memiliki fungsi biologis dan sosial. Contohnya ia memungkinkan kita untuk memproses informasi, memilih tindakan, merencanakan prioritas, belajar dan beradaptasi pada informasi yang baru dan seterusnya. Kesadaran menjadi kondisi esensial bagi filsafat, spiritualitas, dan agama. Kesemua bidang itu mempersyaratkan self-awareness yang tidak mungkin dicapai tanpa kesadaran.
Perubahan dalam Kesadaran
Memahami berbagai tingkat kesadaran dapat membantu paramedis profesional untuk menemukan masalah kesehatan dalam diri seseorang. Beberapa perubahan itu terjadi secara natural dan sisanya disebabkan oleh faktor-faktor seperti obat-obatan serta cedera otak. Perubahan kesadaran juga dapat menyebabkan perubahan persepsi, cara berpikir, pemahaman dan interpretasi-interpretasi terhadap dunia sekitar. Perubahan dalam kesadaran bisa menjadi tanda dari kondisi-kondisi medis tertentu atau bahkan menjadi tanda darurat medis tertentu.
Sebagai contoh, perubahan tiba-tiba dari kesadaran bisa menjadi tanda dari.
- Aneurysm/pembekakan pembuluh darah
- Brain infections/infeksi otak
- Brain tumor atau injury/tumor atau cidera otak
- Dementia atau penyakit Alzheimer
- Penggunaan obat-obatan
- Epilepsy
- Serangan jantung
- Gejala stroke
- Kekurangan oksigen pada otak
- Tekanan gula darah rendah
- Teracun
Sejarah Kesadaran
Selama ribuan tahun, kajian kesadaran manusia secara luas menjadi bidang kajian para filsuf. Filsuf Perancis Rene Descartes memperkenalkan konsep dualisme tubuh-jiwa atau idea bahwa kendati tubuh dan jiwa saling terpisah mereka tetap berinteraksi. Ketika psikologi dikukuhkan sebagai sebuah disiplin ilmu yang independen dari filsafat dan biologi, kajian pengalaman kesadaran menjadi satu topik paling awal yang harus dipelajari oleh para psikolog.
Para psikolog strukturalis menggunakan sebuah proses yang dikenal sebagai introspection untuk menganalisis dan melaporkan sensasi-sensasi, pikiran-pikiran, dan pengalaman kesadaran. Seorang peneliti terlatih akan secara hati-hati meng-inspeksi konten-konten pikiran pasien. Tentu saja, ini adalah proses yang sangat subjektif namun akan memberikan penerangan bagi riset yang selanjutnya bagi kajian kesadaran saintifik.
Psikolog Amerika William James mengibaratkan kesadaran sebagai arus—yang tak terputus dan berkelanjutan dengan pergantian serta perubahan yang konstan. Psikoanalis terkemuka Sigmund Freud berfokus pada pemahaman atas tegangan importansi antara pikiran unconscious (ketidaksadaran) dan conscious (sadar). Sementara fokus riset psikologi baru benar-benar beralih haluan kepada observasi murni perilaku/behaviorisme di paruh pertama abad 20, kajian mengenai kesadaran manusia sudah sangat pesat sejak 1950-an.
Teori-teori Kesadaran
Satu problem utama yang ditemukan dalam kajian kesadaran adalah tidak adanya definisi operasional yang universal. Descartes mempostulatkan idea cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada). Hal itu mengindikasikan bahwa tiap partisi terkecil dari tindak pikiran mendemonstrasikan realitas dari eksistensi dan kesadaran seseorang.
Sedangkan hari ini, kesadaran secara umum didefinisikan sebagai sebuah awareness atas diri anda sendiri dan dunia. Kendati demikian masih terdapat perdebatan mengenai aspek-aspek yang bervariasi dari awareness ini. Riset kesadaran telah berfokus kepada pemahaman yang cenderung neurosains di balik pengalaman kesadaran kita. Para ilmuwan bahwa meng-utilisasi teknologi scan otak untuk mencari neuron-neuron tertentu yang bisa terhubung kepada berbagai peristiwa-peristiwa kesadaran. Para peneliti modern telah mempostulatkan dua teori mayor mengenai kesadaran: pertama integrated information theory dan kedua global workspace theory.
Integrated Information Theory
Pendekatan ini melihat kesadaran dengan mempelajari proses-proses fisikal yang terletak di bawah pengalaman sadar kita. Teori ini berupaya menciptakan pengukuran atas informasi-informasi ter-integrasi yang membentuk kesadaran. Kualitas kesadaran organisme direpresentasikan oleh tingkat integrasi itu. Teori ini cenderung berfokus kepada apakah sesuatu merupakan kesadaran dan dalam derajat apa ia bisa dikategorikan sebagai conscious.
Global Workspace Theory
Di poros lain teori yang kedua meyakini bahwa kita memiliki sebuah bank memori yang mana di dalamnya—otak mengonstruksi informasi kepada bentuk pengalaman awareness kesadaran. Jika teori integrated information lebih berfokus kepada pengidentifikasian apakah sebuah organisme sadar. Teori global workspace menawarkan sebuah pendekatan yang lebih luas untuk memahami bagaimana kesadaran beroperasi.
Meskipun kesadaran telah menciptakan keraguan yang luar biasa dalam diri para filsuf serta ilmuwan selama ribuan tahun, para ahli kini telah secara jelas mempresentasikan alur yang panjang untuk lebih memahami konsep ini (kesadaran). Para peneliti secara berkelanjutan mengeksplorasi basis-basis yang bervariasi dari kesadaran antara lain fisikal, sosial, kultural dan pengaruh psikologis yang berkontribusi bagi awareness kesadaran kita.
Apa sebenarnya definisi dari kesadaran?
Kesadaran dapat diartikan sebagai awareness. Secara benar ia berfokus kepada semua pengalaman unik yang Anda perhatikan termasuk pikiran, kenangan-kenangan, emosi dan sensasi-sensasi inderawi.
Apa itu 5 tingkat kesadaran?
Lima tingkat kesadaran terdiri dari
- Conscious: Segala yang dapat Anda perhatikan.
- Preconscious: Informasi yang tidak Anda perhatikan yang dapat Anda tekan menuju awareness jika dibutuhkan.
- Unconscious: Memori-memori yang ada di luar awareness dan tak terakses.
- Non-conscious: Fungsi-fungsi tubuh yang bersifat otomatis terjadi tanpa awareness dan sensasi.
- Subconscious: Informasi yang di luar consciousness dan tidak bisa secara langsung ada bagi consciousness.
Apa bentuk tertinggi dari kesadaran?
Keadaan kesadaran tertinggi sering diasosiasikan dengan pengalaman spiritual atau mistis. Ia termasuk sebagai sebuah kondisi elevasi dari awareness di mana orang mampu untuk meningkatkan sensibilitas inderawinya, perilakunya, serta dunia di sekitarnya. Contoh dari hal ini antara lain keadaan kesadaran transendental, meditasi, mindfulness, runner high (didorong oleh hormon endocannabinoid, yang merupakan bahan kimia otak mirip ganja, muncul ketika kita berlari, endocannabinoid akan meningkat secara alami, dan menghasilkan rasa kedamaian batin, pemberdayaan serta koneksi yang kuat dengan orang lain), lucid dreaming (mimpi sadar: kondisi di mana Anda bermimpi namun menyadari sedang bermimpi), dan flow states (kondisi di mana seseorang sangat fokus kepada satu tugas).
Ditulis oleh Kendra Cherry dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Krisna Putra Pratama